Data besar. Jurnalisme data. Data gelap. Menilai dari kata kunci, sepertinya data adalah hal baru yang panas. Ini bukan. 2.500 tahun yang lalu Socrates menganjurkan penggunaan pengumpulan data dan menguji asumsi, menciptakan benih gagasan yang akhirnya tumbuh menjadi metode ilmiah. Pada abad ke-16, Francis Bacon mengemukakan perlunya mempelajari dunia secara empiris. Uji klinis pertama (metode pengujian untuk mencegah penyakit kudis) dilakukan lebih dari 200 tahun yang lalu. Data bukan hal baru, ini telah mengubah dunia sejak lama.
Pikirkan tentang Galileo. Dengan tidak lebih dari teleskop, bulu dan tinta, dia mulai memahami misteri alam semesta. Jauh sebelum spreadsheet memasuki lokasi, Florence Nightingale menggunakan statistik medis dan teknik visualisasi data mutakhir untuk membuktikan perlunya perubahan sanitasi di rumah sakit militer. Orang-orang ini cenderung absen dari percakapan kami tentang data, tetapi membiarkan kisah mereka tak terhitung adalah kesalahan.
Webinar: Performance Play: Say Goodbye to Latency - Daftar Di Sini |
Marie Curie, Isaac Newton, Alan Turing - mereka tahu sesuatu tentang data yang masih relevan bagi kita saat ini. Mereka tahu bahwa data saja tidak akan mengubah dunia. Data mendapatkan hasil yang mengubah dunia ketika orang-orang yang kreatif dan ingin tahu tahu bagaimana menggunakannya untuk mencapai hal-hal luar biasa. Kami memiliki akses ke lebih banyak data, daya komputasi, dan alat analitis daripada yang bisa diimpikan oleh para pahlawan data di masa lalu, tetapi kami masih menghadapi beberapa tantangan yang sama dengan yang mereka lakukan.