Daftar Isi:
Ada perdebatan yang sangat panas tentang topik bahasa mana yang lebih cocok untuk ilmu data: R atau Python. Jawabannya adalah keduanya. Orang sering menjadi bingung dengan membandingkan fitur R dan Python, tetapi kita perlu memahami bahwa fitur saja tidak dapat menentukan kesesuaian bahasa apa pun. Baik R dan Python memiliki fitur spesifiknya sendiri yang cocok untuk ilmu data dan aplikasi analitik. Mungkin ada beberapa situasi di mana satu bahasa lebih disukai daripada yang lain, tetapi itu tidak berarti bahwa bahasa lain tidak berguna. (Untuk mempelajari lebih lanjut tentang ilmu data, lihat 7 Langkah untuk Belajar Penambangan Data dan Ilmu Data.)
Apa itu R dan Python?
R adalah bahasa open-source yang dikembangkan selama pertengahan 1990-an sebagai variasi dari bahasa S. Ini dikembangkan oleh Robert Gentleman dan Ross Ihaka. Itu dirancang untuk merampingkan pengalaman pemrograman. Saat ini, sedang digunakan secara luas untuk penelitian, perusahaan dan akademisi. Karena penggunaannya di banyak bidang, ini adalah salah satu bahasa pemrograman statistik paling populer. Ini cukup sederhana untuk digunakan, tetapi bisa sedikit sulit bagi mereka yang benar-benar baru dalam pemrograman. Namun, mereka dapat belajar lebih banyak dari berbagai sumber yang tersedia di internet.
Python diciptakan pada awal 1990-an oleh Guido Van Rossum. Ini berfokus pada kemudahan pengkodean dan lebih banyak kemampuan beradaptasi. Python sedang banyak digunakan oleh para programmer yang ingin memiliki kontrol lebih besar atas kode yang mereka buat untuk analisis data yang lebih cepat dan lebih efisien. Ini juga digunakan untuk teknik statistik khusus dalam kode mereka untuk membuatnya bekerja lebih cepat. Bahasa pemrogramannya sangat mudah digunakan dan dipelajari. Ini juga sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk membuat apa yang sebenarnya ingin dibuat pengguna.