Pada Konferensi Strata London 2012, penulis dan sejarawan teknologi George Dyson berbicara tentang bagaimana umat manusia tiba di dunia saat ini yang berkecepatan tinggi dan fungsionalitas data yang besar, dan ke mana ia melihat segala sesuatu berjalan. Dyson memulai dengan idenya sendiri tentang mengapa data besar ada. Biaya membuang sesuatu, kata Dyson, mulai melebihi biaya mesin untuk menyimpannya. Maka, lahirlah data besar.
Dalam meninjau beberapa langkah lain yang mengarah pada penyimpanan data yang kompleks saat ini dan teknologi penanganan data, Dyson mensurvei beberapa cetak biru komputasi primitif dan ide-ide tentang teknologi dari berabad-abad yang lalu, seperti menulis oleh ahli matematika dan filsuf Jerman GW Leibniz pada 1679 di komputer biner, "Mesin perbedaan" karya Charles Babbage dan pekerjaan yang dilakukan oleh Alfred Smee pada pertengahan 1800-an yang dianggap sebagai jenis mesin yang akan bekerja seperti mesin pencari kontemporer. (Pelajari lebih lanjut tentang pekerjaan paling awal dalam pemrograman komputer di The Pioneers of Computer Programming.)
Dari ide-ide ini, yang jauh di depan waktu mereka, Dyson melanjutkan dengan menyebutkan kartu Hollerith dan teknologi lainnya yang mulai benar-benar menerapkan beberapa ide yang sebelumnya telah dibatasi oleh kurangnya ketersediaan perangkat keras yang direkayasa. Dengan fokus utama pada karya inovatif Alan Turing pada input dan output data, Dyson juga merujuk John von Neuman dan Proyek Manhattan sebagai kolaborasi yang mengharuskan penanganan banyak data dengan cara tertentu.
Selain itu, Dyson menguraikan beberapa prinsip yang digunakan ilmuwan abad ke-20 lainnya untuk mencapai begitu banyak, bahkan dengan jumlah memori yang sangat terbatas. Sebaliknya, Dyson menyebut sistem komputer modern "tidak efisien" dalam hal data ditangani secara linier, dengan alamat khusus untuk setiap bagian data. Mengutip filosofi pengkodean prosedural Von Neuman dan ide-ide lain tentang kemajuan teknis, Dyson menyerukan renovasi bagaimana pengembang menggunakan data, dan langkah menuju prinsip-prinsip seperti komputasi tiga dimensi, pengkodean frekuensi nadi, dan pertimbangan teknologi analog yang bekerja sangat mirip otak manusia.
Video ini menyediakan sejarah penyimpanan data dan penanganan data yang kaya. Dengan melakukan hal itu, ia juga bertindak sebagai tuduhan kuat terhadap "krisis imajinasi" yang mungkin menahan gelombang inovasi teknologi di masa depan.