Rumah Keamanan Meretas kendaraan otonom: apakah ini sebabnya kita belum punya mobil yang bisa menyetir sendiri?

Meretas kendaraan otonom: apakah ini sebabnya kita belum punya mobil yang bisa menyetir sendiri?

Daftar Isi:

Anonim

Kembali pada bulan Juli 2015, sebuah eksperimen dilakukan dengan beberapa jurnalis dari Wired, yang menunjukkan betapa mudahnya Jeep Cherokee diretas dan didorong dari jarak jauh. Publik terperangah dengan ini - oh sayang! - Penemuan tak terduga dan semua orang mulai bergumam tentang dugaan kurangnya keamanan kendaraan otonom. Ketakutan ini sekarang begitu luas dan intens sehingga beberapa telah mendefinisikan ancaman hacker sebagai alasan mengapa mobil self-driving tidak akan pernah menjadi kenyataan. Bahkan beberapa kecelakaan dapat mencegah teknologi ini mencapai perkembangan penuhnya. Tetapi apakah ketakutan ini benar-benar bisa dibenarkan? Apakah mobil non-otonom benar-benar lebih aman, atau sebaliknya?

Mengapa Orang Begitu Takut Peretasan?

Semua teknologi tampak aman 100 persen saat masih baru. Tapi seperti yang kita pelajari dengan email dan sistem operasi di tahun 90-an dan awal 2000-an, tidak ada yang aman segera setelah dirilis ke publik. Ini terutama terjadi pada mobil self-driving, karena beberapa AI yang mengendalikannya sebagian masih belum teridentifikasi. Model matematika yang mendukung AI sistem penggerak Nvidia tidak bergantung pada instruksi yang diberikan oleh programmer atau insinyur. Ini adalah kecerdasan berbasis pembelajaran mendalam yang sepenuhnya otonom yang perlahan "belajar" bagaimana mengemudi dengan menonton manusia melakukannya. Dalam laporan terbaru mereka, dirilis pada Oktober 2018, produsen kartu grafis komputer menjelaskan bagaimana sistem Drive IX mereka dapat melacak pergerakan kepala dan mata pengemudi, yang semakin meningkatkan integrasi antara manusia dan mesin. Meskipun demikian, semakin sedikit yang kita ketahui tentang suatu sistem, semakin sulit untuk melindunginya dari gangguan yang tidak diinginkan.

Konsekuensi dari Peretasan Mobil Self-driving

Ketika peretasan terjadi di pusat data, hal terburuk yang bisa terjadi adalah hilangnya data. Ketika mobil yang dikendarai sendiri diretas, apa yang bisa terjadi adalah hilangnya nyawa. Namun, pembuat mobil terbiasa dengan masalah teknik ketika mereka ditemukan, suatu pendekatan yang tidak dapat diterima ketika begitu banyak yang dipertaruhkan. Di sisi lain, kendaraan self-driving dirancang untuk menghilangkan sebagian besar dari juta kematian di jalan global per tahun, yang merupakan ancaman yang sangat nyata dan nyata. Akankah bahaya diretas oleh kejahatan dunia maya melebihi bahaya yang terkait dengan mengemudi manusia? Beberapa data yang berderak akan memberikan jawabannya.

Meretas kendaraan otonom: apakah ini sebabnya kita belum punya mobil yang bisa menyetir sendiri?